Rabu, 16 November 2016

Bisnis Plan Butik Baju Muslimah



JAGOanCOACH.com || Begitu banyaknya butik muslimah yang muncul 10 tahun terakhir membuat tim bisnisukm berkeinginan untuk meliput bisnis ini. Salah satu pengusaha butik muslimah yang berhasil kami temui adalah pasangan kakak beradik Yanuaria Nisshokuwati dengan Muh. Fibran. Karena ingin memanfaatkan ruangan yang kosong, Yanuaria Nisshokuwati dan adiknya Muh. Fibran membuat bagian depan rumahnya tepatnya di jl. Jogokariyan no. 64 menjadi sebuah butik perlengkapan busana muslim dan aksesoris muslim untuk akhwat.

Ide tersebut muncul tahun 2004 dan baru terlaksana pada bulan Februari 2005 bersama dengan dua rekan bisnisnya. Karena terdapat perbedaan visi dan misi, tepatnya pada akhir 2006 Dete Muslim Fashion akhirnya mereka kelola sendiri.

Sebenarnya awal ide membuka usaha ini muncul dikarenakan pada tahun 2003 Yanuaria Nisshokuwati, panggil saja mbak Yayan, ikut pesantren kilat ke pondok Darul Tauhid milik Aa Gym dan membeli jilbab dete di daerah tersebut untuk dipakainya sendiri. Saat itu jilbab yang dipakainya cukup trendi dan banyak diliput di berbagai media. Setelah dibawa pulang ke Jogja dan dipakai di komunitas pengajiannya, ternyata banyak sekali yang menyukainya. Disitulah muncul ide dari mbak Yayan, untuk memulai peluang usaha butik muslimah.

Memang pada saat itu di Jogja jilbab Dete belum banyak dikenal. Dengan berbekal kemauan dan relasi penjahit, akhirnya mbak Yayan membuat jilbab tersebut, kemudian dijual kepada teman-teman pengajian ataupun organisasi yang diikutinya terlebih dahulu, selanjutnya mbak Yayan membuka butik muslimah.

Konsumen
Produk – produk Dete ditujukan untuk para wanita muslim, dua kakak beradik tersebut sengaja memilih pasar yang lebih spesifik untuk memasarkan produknya. Karena dalam dunia fashion, daya beli kaum wanita lebih tinggi dibandingkan para pria. Selain itu Dete juga sengaja memilih pasar, dengan memproduksi baju serta jilbab dengan ukuran yang besar. Pertimbangan tersebut diambil, mengingat produk jilbab serta busana dengan ukuran yang besar masih sulit untuk dicari di pasaran.
  
Memulai Bisnis Butik Baju Muslimah
Produk utama yang ditawarkan Dete adalah jilbab dan gamis. Untuk jilbab, tersedia jilbab Dete, jilbab Diti, jilbab kaos, jilbab segi empat, bergo dan masih banyak lagi dengan spesifikasi ukuran yang besar (lebar). Aneka macam gamis ataupun jubah dari gamis katun, gamis bordir, sulam pita, bordir tempel juga ada di Dete. Jilbab Dete walaupun besar tetap praktis jika digunakan. Si pemakai tetap bisa terkesan modis. “Jilbab ini selain modis juga bisa digunakan untuk acara formal namun tetap syar’i, mbak”, kata mbak Yayan kepada kami.

Dahulu semua produk memang diproduksi sendiri. Namun untuk menghemat ongkos produksi dan juga menekan biaya yang akhir-akhir ini semakin mahal, pada akhir tahun 2007 bekerjasama dengan salah seorang temannya yang memang khusus untuk produksi jilbab dan gamis di daerah Klaten dan Solo.

Diakuinya bahwa banyak kesulitan yang dihadapi Dete jika tetap berproduksi sendiri. Walaupun produksinya tidak ditanganinya secara langsung, kontrol produksi dan ciri khas Dete tetap dibawah kendali mbak Yayan.

Harga dari jilbab Dete terbilang cukup murah dan sangat terjangkau, yakni berkisar antara 20 ribu sampai 50 ribu. Untuk gamis harganya berkisar antara 85 ribu sampai 125 ribu. Dete juga menerima pesanan jilbab dan gamis sesuai keinginan dari pelanggan.

Keuntungan Yang Didapat dari Butik Baju Muslimah
Menjalankan butik baju muslimah, memiliki keuntungan tersendiri. Besarnya minat wanita untuk selalu membeli produk fashion terbaru, juga berpengaruh besar terhadap permintaan jilbab dan busana Dete. Untuk penjualan pun juga tidak terlalu susah, dengan menggunakan produk Dete miliknya. Para sahabat serta kerabat Yayan tertarik untuk membeli jilbab serta busana yang diproduksinya.

Kendala Bisnis Butik Baju Muslimah
Menjalankan bisnis fashion termasuk butik muslimah juga memiliki beberapa kendala, anatara lain cepatnya perubahan mode yang ada di pasaran, sementara stok mode lama masih banyak di gudang. Sehingga Anda harus ekstra keras untuk menghabiskan stok lama. Selain itu harga bahan baku kain yang sering melonjak juga menjadi kendala bagi usaha ini, karena bahan yang naik akan meningkatkan pula harga jual produk Anda sehingga minat konsumen bisa menurun.

Strategi Pemasaran
Produk dari Dete memang dikhususkan untuk kaum hawa. Dan untuk lebih mengenalkan
produknya sekaligus mengembangkan usahanya, Dete membuka cabang baru di Jl. Glagahsari 80, selatan kampus UTY, tepatnya di depan makam prajurit Glagahsari. Hal ini dilakukan mengingat semakin banyak tempat yang bisa diakses pelanggan, maka semakin banyak pula produk Dete dikenal orang. Segmentasi pasar produk-produk Dete rata-rata adalah mahasiswa. Oleh karena itu cabang yang baru dibuka lokasinya berdekatan dengan kampus.

Untuk promosi yang paling efektif yang digunakan Dete adalah dengan memakai sendiri produk-produknya. Dengan cara itulah orang bisa melihat langsung dan tertarik untuk membelinya. Selain itu Dete membuat brosur, ronteg (kertas yang di pasang di jalan jalan) dan promosi lewat radio.

Tips pasaran yang lain adalah rajin mengikuti pameran dan melakukan sms berkala ke pelanggan-pelanggannya, terutama jika ada produk baru dan program diskon. Dete juga membuat blog yang bisa diakses semua orang dimanapun berada agar para calon konsumen bisa melihat contoh produk yang ditawarkan.

Kunci sukses
Untuk meningkatan kualitas produk Anda, sebaiknya tingkatkan pengetahuan Anda mengenai pemilihan jenis bahan yang bagus serta trend mode yang sedang diminati saat ini tanpa meninggalkan syariah busana muslimah. Selain itu perluas pemasaran usaha Anda melalui iklan, promosi, serta menjalin kerjasama dengan para sales atau agen baju muslimah.

Analisa Ekonomi

Simulasi Keuntungan 1 Bulan
Modal awal
Stock Barang Rp 5.000.000
Sewa tempat 1 tahun Rp 10.000.000
Renovasi dan display butik Rp 1.000.000
Total Rp 16.000.000

Pemasukan per bulan
Penjualan jilbab, gamis dan asesoris wanita Rp 6.000.000

Pengeluaran
Listrik, air, telepon Rp 250.000
Bayar Jasa Produksi Rp 3.000.000
Biaya Pemasaran Rp 500.000
Gaji 2 orang pegawai Rp 1.000.000
Total Rp 4.750.000

Laba bersih
Rp 6.000.000 - Rp 4.750.000 = Rp 1.250.000

ROI (Return of Investment)
( modal : laba bersih ) = < 13 bulan

Cukup mudah bukan? Setelah mempelajari bisnis plan butik baju muslimah, kini giliran Anda untuk mempraktekkannya langsung didunia usaha. Selamat berkarya, ciptakan peluang usaha sebanyak-banyaknya dan salam sukses!

1 komentar:

  1. sangat berterimakasih telah menulis artikel yang bermanfaat ini.. pembahasannya sangat detail, hingga menginformasikan mengenai analisis ekonomi-nya.. sehingga pembaca merasa sangat terbantu untuk persiapan apa yang harus dilakukan guna merintis usahanya.. terimakasih...
    Aplikasi Kasir Sederhana

    BalasHapus