Jumat, 11 November 2016

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Dan Menguntungkan



JAGOanCOACH.com || Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai salah satu pelengkap aneka hidangan yang banyak dicari para konsumen. Tidaklah heran bila sebagian besar masyarakat Indonesia merasa kurang mantap bila makan tanpa ditemani setoples kerupuk. 

Peluang inilah yang kemudian mulai dilirik oleh sebagian orang di sekitar kita untuk bisa mendatangkan untung jutaan rupiah dengan memproduksi kerupuk sebagai alternatif peluang usaha yang cukup menjanjikan bagi para pelakunya.

Dari sekian banyak jenis kerupuk yang beredar di pasaran, kerupuk udang menjadi salah satu primadona yang paling banyak dicari para konsumen. Selain memiliki cita rasa yang khas aroma udang, sekarang harga jualnya pun cukup terjangkau di pasaran. Karenanya, Anda bisa mencoba memproduksi kerupuk udang skala rumah tangga untuk mencicipi gurihnya laba usaha dari bisnis kerupuk udang.

Konsumen
Umumnya setiap orang suka kerupuk udang. Bahkan makanan ringan ini tidak hanya menjadi camilan saja, namun juga sering dijadikan sebagai pelengkap aneka hidangan dalam sebuah acara hajatan besar.
Karena itu Anda bisa membidik konsumen rumah tangga maupun pelaku bisnis restoran, hotel, swalayan, maupun toko oleh-oleh di sekitar Anda untuk memasarkan kerupuk udang yang Anda produksi.

Info Bisnis
Tingkat konsumsi kerupuk udang yang cukup tinggi, bisa dibilang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Camilan renyah ini sering dijadikan sebagai pendamping menu hidangan utama pada saat acara hajatan keluarga, pernikahan, maupun pada saat musim lebaran tiba. Biasanya produk ini dipasarkan para produsen dalam kondisi matang (sudah digoreng) maupun dalam keadaan mentah.

Biasanya konsumen rumah tangga lebih tertarik membeli produk kerupuk udang yang masih mentah dan menggorengnya di rumah masing-masing, sedangkan konsumen individu lebih senang membeli kerupuk udang siap makan atau yang sudah digoreng. Nah, bagi Anda yang tertarik menekuni bisnis kerupuk udang, renyah dan menguntungkan. Berikut ini kami lampirkan salah satu resep sederhana yang bisa Anda coba dari dapur rumah Anda.

Resep Membuat Kerupuk Udang
Bahan baku:

  • 1 kg tepung kanji atau tapioka
  • 1 kg tepung terigu
  • 100 gram udang (digiling halus)
  • 2 butir telur ayam
  • 0.5 liter air
  • 20 gram gula halus
  • penyedap rasa jika diperlukan
  • 2 butir bawang putih dihaluskan
  • 20 gram garam


Cara membuat kerupuk udang:

  1. Pertama-tama campurkan udang yang telah digiling halus dengan tambahan bumbu seperti bawang putih, garam, gula dan air.
  2. Kemudian campur tepung tapioka dan tepung terigu secara merata, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam adonan udang.
  3. Tambahkan sedikit demi sedikit campuran tepung (tepung tapioka dan tepung terigu) ke dalam adonan udang, tambahkan telur dan aduk rata hingga adonan padat/ kompak
  4. Bentuk adonan bulat dan memanjang seperti lontong, kemudian kukus adonan hingga matang
  5. Setelah cukup matang, angkat dan biarkan hingga dingin
  6. Iris lontong tersebut tipis-tipis, lalu jemur di bawah sinar matahari sekitar 2-3 hari sampai kerupuk benar-benar kering
  7. Kerupuk udang siap untuk dikemas, dan di pasarkan dalam kondisi mentah maupun matang.


Kelebihan Bisnis
Kerupuk udang menjadi salah satu jenis kerupuk yang diminati banyak konsumen. Keuntungan inilah yang bisa Anda manfaatkan sebaik mungkin, sehingga bisa mendatangkan untung besar setiap bulannya. Selain menjanjikan keuntungan cukup besar, untuk merintis bisnis kerupuk udang tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar. Karenanya Anda bisa mencoba memproduksi kerupuk udang skala rumah tangga untuk mendatangkan laba usaha yang cukup menjanjikan.

Kekurangan Bisnis
Saat ini banyak pelaku usaha yang bersaing secara tidak sehat untuk memenangkan persaingan pasar yang semakin hari semakin ketat. Contohnya saja dengan menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pembuatan kerupuk udang. Seperti misalnya penggunaan boraks, bahan pewarna tekstil, pemanis buatan, serta bahan-bahan kimia lainnya yang cukup membahayakan kesehatan para konsumennya.

Kecurangan seperti inilah yang kemudian memicu kekhawatiran para konsumen untuk mengkonsumsi kerupuk udang, sehingga sebagian dari mereka akhirnya memilih menghindari produk tersebut karena merasa kurang yakin dengan kualitas produk yang beredar di pasaran. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Anda bisa melengkapi produk kerupuk udang dengan sertifikat halal dari MUI, ijin resmi dari BPOM dan surat dari Dep.Kes RI untuk meyakinkan calon konsumen Anda.

Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran produk, Anda bisa menggunakan dua strategi penjualan yaitu menjual kerupuk udang mentah dan menitipkannya di beberapa toko swalayan, toko oleh-oleh, serta warung kelontong yang ada di sekitar Anda. Atau bisa juga menggunakan strategi penjualan yang kedua yaitu dengan menjualnya dalam kemasan siap makan alias sudah digoreng dan menitipkannya di beberapa restoran, warung makan, hotel, kantin, cafe, dan beberapa tempat makan lainnya.

Disamping strategi pemasaran tersebut, yang perlu Anda perhatikan dalam memasarkan kerupuk udang adalah melengkapinya dengan kemasan produk yang unik dan menarik. Pilih kemasan plastik dengan desain yang unik, dan tambahkan dengan label produk sesuai dengan brand produk yang Anda usung. 
Semakin menarik kemasan produk yang Anda gunakan, maka semakin besar pula daya tarik produk Anda di mata para konsumen. Tawarkan produk dalam berbagai kemasan, misalnya ukuran 500 gram, 1.000 gram, dan lain sebagainya.

Kunci Sukses
Untuk memberi nilai tambah, pastikan bila Anda menguasai betul cara pembuatan kerupuk udang dan memastikan pula bila komposisi bahan baku yang Anda gunakan sudah tepat sesuai dengan takaran resepnya. Hal kedua yang perlu Anda perhatikan juga adalah menjaga kualitas bahan baku yang digunakan, dan menghindari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan para konsumen.

Analisa Ekonomi
Asumsi

  • Memproduksi kerupuk udang skala rumah tangga
  • Per bungkus dijual di pasaran dengan harga Rp 10.000,00
  • Kapasitas produksi per hari 40 bungkus kerupuk udang.

Modal Awal
Peralatan :
Kompor gas dan tabung 3 kg Rp 250.000
Panci kukusan, pisau, baskom, pengaduk Rp 500.000
Tambir untuk menjemur kerupuk 10 buah Rp 150.000
Mesin sealer Rp 300.000
Total Rp 1.200.000

Peralatan mengalami penyusutan setelah digunakan 3 tahun :
1/36 x Rp Rp 1.200.000 = Rp 33.300

Biaya operasional per bulan
Bahan baku produksi per hari rata-rata Rp 300.000
Bahan baku /bulan : Rp 300.000 x 26 hari Rp 7.800.000
Tabung gas : @ Rp 17.000 x 8 tabung Rp 136.000
Kemasan plastik dan label prod Rp 200.000
Biaya transportasi, dan promosi Rp 450.000
Total biaya per bulan Rp 8.586.000

Pendapatan per bulan
Penjualan per bulan :
@ Rp 10.000 x 40 bungkus x 26 hari = Rp 10.400.000

Laba per bulan
Rp 10.400.000 – Rp 8.586.000 = Rp 1.814.000

ROI (Return of Investment)
(Modal awal : laba bersih per bulan) = < 1 bulan

Semoga informasi peluang usaha camilan yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar